headline photo

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

Selasa, 07 April 2015

EXAMPLES NON EXAMPLES
CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KD

Langkah-langkah :
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP

3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk                
    memperhatikan/menganalisa gambar

4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar
    tersebut dicatat pada kertas

5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan     yang ingin dicapai

7. Kesimpulan


-------------------------------------------------------------------------------------------------
PICTURE AND PICTURE

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi
    urutan yang logis

5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi
    yang ingin dicapai


7. Kesimpulan/rangkuman
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

NUMBERED HEADS TOGETHER
(KEPALA BERNOMOR)
(SPENCER KAGAN, 1992)

Langkah-langkah :
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
    mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6. Kesimpulan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

COOPERATIVE SCRIPT
(DANSEREAU CS., 1985)

Skrip kooperatif : 
metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari

Langkah-langkah :
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan
2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan
    sebagai pendengar
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam
    ringkasannya.
Sementara pendengar :
        -Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
        -Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau
        dengan materi lainnya
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
6. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
7. Penutup

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEPALA BERNOMOR STRUKTUR
(MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS)

Langkah-langkah :
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai
Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa
        nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
3. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan
    bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa
    dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
5. Kesimpulan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI (SLAVIN, 1995)

Langkah-langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis
   kelamin, suku, dll)
2. Guru menyajikan pelajaran
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang
    sudah mengerti dapat  menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu
    mengerti.
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling
    membantu
5. Memberi evaluasi
6. Kesimpulan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JIGSAW (MODEL TIM AHLI)
(ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 1978)

Langkah-langkah :
1. Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam
    kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar
    teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan
    dengan sungguh-sungguh
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7. Guru memberi evaluasi
8. Penutup 
-------------------------------------------------------------------------------------------------

PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI)
(PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH)

Langkah-langkah :
1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang
   dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
    masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan
    penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu
   mereka berbagi tugas dengan temannya
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-
    proses yang mereka gunakan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ARTIKULASI

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan
    pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga
    kelompok lainnya
5. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. 6. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya
7. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
8. Kesimpulan/penutup
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MIND MAPPING
Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan
    yang mempunyai alternatif jawaban
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan
    mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai
    konsep yang disediakan guru
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MAKE - A MATCH
(MENCARI PASANGAN) (Lorna Curran, 1994)

Langkah-langkah :
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review,
   sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu
3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
7. Demikian seterusnya
8. Kesimpulan/penutup
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
THINK PAIR AND SHARE
(FRANK LYMAN, 1985)

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil
    pemikiran masing-masing
4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
5. Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah
    materi yang belum diungkapkan para siswa
6. Guru memberi kesimpulan
7. Penutup 
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DEBATE

Langkah-langkah :
1. Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra
2. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas
3. Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat
    itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa
    mengemukakan pendapatnya.
4. Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai
    mendapatkan sejumlah ide diharapkan.
5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
6. Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang
    mengacu pada topik yang ingin dicapai.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ROLE PLAYING

Langkah-langkah :
1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum KBM
3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan
6. Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan
7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk membahas penampilan
    masing-masing kelompok.
8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9. Guru memberikan kesimpulan secara umum
10. Evaluasi
11. Penutup 
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
GROUP INVESTIGATION
(SHARAN, 1992)

Langkah-langkah :
1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda
    dari kelompok lain
4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif  yang bersifat penemuan
5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok
6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
7. Evaluasi 
8. Penutup 
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TALKING STICK

Langkah-langkah :
1. Guru menyiapkan sebuah tongkat
2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa
    untuk membaca dan mempelajari materi.
3. Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan mempelajarinya, siswa menutup bukunya.
4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan
    siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar
    siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
5. Guru memberikan kesimpulan
6. Evaluasi 
7. Penutup 
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BERTUKAR PASANGAN

Langkah-langkah :
1. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya atau siswa memilih sendiri
    pasangannya).
2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling menanyakan dan
    mencari kepastian jawaban mereka.
5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SNOWBALL THROWING

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan
    penjelasan tentang materi
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang
    disampaikan oleh guru kepada temannya
4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa
    saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke
    siswa yang lain selama ± 15 menit
6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
    pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
7. Evaluasi 
8. Penutup 
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta lainnya

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan/peta
    konsep.
4. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.
5. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
6. Penutup 
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
COURSE REVIEW HORAY

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap
    kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa
5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru
    dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar () dan salan diisi tanda silang (x)
6. Siswa yang sudah mendapat tanda  vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau
    yel-yel lainnya
7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
8. Penutup 
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DEMONSTRATION
(Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan misalnya Gussen)

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan 
3. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
4. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan.
5. Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisanya.
6. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa didemontrasikan.

7. Guru membuat kesimpulan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
EXPLICIT INTRUCTION

(PENGAJARAN LANGSUNG)
(ROSENSHINA & STEVENS, 1986)

Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan  dengan pola selangkah demi selangkah

Langkah-langkah :
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
3. Membimbing pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------\
COOPERATIVE INTEGRATED READING
AND COMPOSITION (CIRC)

KOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULIS

(STEVEN & SLAVIN, 1995)

Langkah-langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap
    wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas

4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5. Guru membuat kesimpulan bersama

6. Penutup 
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE
(LINGKARAN KECIL-LINGKARAN BESAR)

OLEH SPENCER KAGAN


“Siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur”

Langkah-langkah :
1. Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
2. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam
3. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini
    bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan

4. Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di lingkaran besar
    bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.


5. Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TEBAK KATA
MEDIA : Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak. Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi ataudiselipkan di telinga.

Langkah-langkah :
1.Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit.
2.Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas
3.Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10x10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang
   lainnya diberi kartu yang berukuran 5x2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi
   atau diselipkan ditelinga.
4. Sementara siswa membawa kartu 10x10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya
    menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10x10 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di
    dahi atau telinga.
5. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu
    yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
6. Dan seterusnya 

CONTOH KARTU
Perusahaan ini tanggung-jawabnya tidak terbatas
Dimiliki oleh 1 orang
Struktur organisasinya tidak resmi
Bila untung dimiliki,diambil sendiri
     NAH … SIAPA … AKU ?

JAWABNYA :   PERUSAHAAN  PERSEORANGAN

-----------------------------------------------------------
Sumber : Departemen Pendidikan Nasional
-----------------------------------------------------------
























Masa-masa Sekolah

Minggu, 05 April 2015

Sekolah Dasar adalah jenjang pertama yang saya masuki di pendidikan pertama saya, pada saat itu di tahun 2000, meskipun pada zaman saya sudah banyak teman-teman yang mengawali pendidikannya di TK(Taman Kanak-kanak). Langsung dari SD bukan berarti kita tidak berbekal apapun dan belum belajar apapun, karena saya sendiri dibekali dari rumah dan diajarkan huruf-huruf alfabet dan cara membaca secara perlahan hitung-hitung sebagai modal awal sebelum masuk SD supaya tidak begitu memalukan ketika masuk ke sekolah. Dan benar saja kenyataannya  ternyata peran orang rumah memang begitu penting untuk membentuk saya menjadi murid yang siap belajar dan terjun kesekolah dengan bekal ilmu dasar yang cukup.
Pembentukan karakter telah dimulai dan jadilah saya seorang murid atau pelajar yang mengenyam bangku sekolahan yang resmi menggunakan seragam sekolah merah putih, saya dituntut harus belajar dan belajar dimana setiap harinya selalu disodorkan PR, PR, dan PR, ya pekerjaan rumah yang ternyata artinya pelajaran sekolah yang harus dikerjakan dan diselesaikan dirumah. Perasaan malas, nakal dan perbuatan menjengkelkan lainnya sudah pasti ada dan merasa wajar bagi kita saat ini karena pada masa itu masih anak-anak dan banyak menemukan hal-hal baru dan teman baru yang kita ikuti tidak tau mana yang baik dan mana yang buruk.
Pada tahun 2006 dan genap enam tahun tanpa tinggal kelas saya pun harus menyudahi masa sekolah dasar dan harus melanjutkan ke tingkat SMP(Sekolah Menengah Pertama). Saya rasa enam tahun sudah merasa cukup lah untuk bereksperimen di sekolah dasar walaupun sekarang tentu masih belum terlupakan dan terkadang ingin kembali merasakan saat itu dan bisa jadi masih merasa masa kanak-kanak ini masih belum cukup dan belum puas tetapi masa sekolah bisa saja menjadi hal yang cukup membosankan bila terlalu lama lulus.
Pada pertengahan tahun 2006 SMPN (Sekolah Menengah Pertama Negeri) menjadi pilihan untuk pelanjutkan pendidikan, ya walaupun sebenarnya lebih kepada pilihan orangtua. Sekolah baru, baju baru dan teman-teman baru, tetapi ini lebih tinggi lagi tingkatnya dan jumlah siswanya juga lebih banyak dan asal teman-teman dari daerah yang berbeda-beda dan cukup jauh membuat wawasan saya semakin terbuka mengenai daerah-daerah dan orang-orang disekitar saya. Masa puber pun dimulai disini yang sudah memulai eksperimen baru sebagaimana layaknya anak SMP lainnya pada masa seragam biru putih ini. Karakter egois mulai terbentuk disini, dimana perasaan hebat dan selalu benar dan jauh dari aturan sudah tertanam dibenak masa puber, teman-teman dan lingkungan sekitar-lah yang sangat besar mempengaruhi karakter dan pembentukan sifat tersebut. Inilah aku, aku lakukan apapun yang aku mau tidak perduli itu benar ataupun salah, begitulah hati bicara dengan penuntun hati yang mau menang sendiri, dan apalagi bila berkumpul dengan teman-teman yang berpikiran sama, ya sudahlah semakin kuat saja perasaan itu jika tidak ada yang membenarkan.
Aku rasa pengalaman SMP ini cukup mengesankan, banyak cerita yang harus dikenang, karena letak sekolah yang cukup jauh dari rumah dan harus ditempuh dengan sepeda dan pergi berangkat dan pulang sekolah diiringi oleh teman-teman dekat satu kampung dan juga beberapa diantaranya teman sekelasku, dalam perjalanan pergi maupun pulang selalu ada peristiwa yang harus diceritakan dijalan sambil mengayuh sepeda, entah itu pengalaman waktu dikelas, lingkungan sekolah atau cerita film anime/kartun favorit kami. Jauhnya jarak tak pernah kami rasakan lelah karena kebersamaan selalu menyertai kami dengan canda dan tawa, serta marah dan jengkel juga pasti turut serta sebagai bumbu penyedapnya.
Tiga tahun terlalu singkat rasanya untuk memuaskan hasrat melalui masa-masa SMP yang menyenangkan itu, dan akhirnya ditahun 2009 pun mau tidak mau harus meninggalkan masa SMP dan harus berlanjut ke SMA (Sekolah Menengah Atas).
Masa putih abu-abu, begitulah semua kalangan anak muda indonesia menyebutnya, ini biasanya yang ditunggu-tunggu, karena disinilah akhir dari kata sekolah, pergejolakan kaula muda, bermacam-macam bumbu akan dirasakan pada masa ini. Masa puber berada dipuncaknya untuk mencari jati diri siapakah aku sebenarnya. Mungkin perasaan egois bisa melebihi pada masa SMP, tetapi bisa jadi malah tumbuh perasaan dewasa dan ada rasa pertimbangan. Pada saat itu pertengahan tahun 2009 mau memasuki 2010, agak sedikit merasa jenuh awalnya karena penuh dengan peraturan berbeda dengan waktu di SMP sebelumnya, dan aku berpikir inikah SMAN (Sekolah Menengah Atas Negeri) yang sebenarnya? Penuh aturan dan membosankan?. Aku harus membiasakan diri dengan sekolah baru ini, terkadang aku masih merindukan teman-teman akrab sewaktu SMP dulu dan pernah pula aku ingin pindah sekolah untuk gabung disekolah mereka, tetapi jika dipikir-pikir lagi, aku masuk di SMA negeri ini juga tidak mudah, ada seleksinya juga dan itu tergantung pada NIM hasil sekolah semasa SMP,  meskipun aku berasal dari kabupaten yang berbeda dan tidak memperoleh tambahan nilai untuk seleksi, tetapi syukurnya aku lulus dan diterima disekolah ini, mungkin beginilah peraturan SMAN 1 yang hanya satu-satunya SMA Negeri di daerahku
Setahun lebih berlalu aku masih tetap merasakan hal yang sama, jenuh, dan mungkin aku perlu sesuatu hal yang baru. Dan benar saja memasuki tahun kedua aku sudah membiasakan diri dan mendapat teman akrab dan dekat. Jauh dari pengalamanku sebelumnya, kini aku aktif ikut organisasi OSIS dan majelis ta’lim agama islam (anak mushala) di sekolah. Disitulah aku belajar banyak hal dan pengalaman yang ku dapat tidak sia-sia, lelah memang terasa, tetapi hasilnya mampu menjawab itu semua. Tidak jarang kami membuat acara-acara sekolah baik itu acara kegiatan OSIS maupun majelis ta’lim agama islam yang acaranya heboh dan sukses, aku merasa itulah masa kejayaan kami ketika kami menduduki organisasi disekolah yang kini sekolah itu sudah jarang terdengar ada acara heboh yang diselenggarakan dan terdengar redup selepas kami lulus dan meninggalkan sekolah itu.
Tiga tahun mengalami SMA apakah cukup? Aku rasa jawabannya tidak, karena sudah kukatakan di awal tadi, masa SMA adalah masa-masa terakhir sekolah jadi sangat-sangat-lah sulit untuk dilupakan dan rasanya selalu saja ingin mengulang masa itu.
Selepas dari SMA adalah suatu keputusan yang sulit dan harus dipikirkan dengan matang, melihat kondisi pada waktu itu aku hanya berpikir untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Swasta sambil bekerja di paruh hari untuk membiayai kuliahku, tetapi orangtua dan keluarga berkehendak lain, malah ingin aku masuk menjadi aparat negara TNI, dan aku pikir itu suatu pekerjaan yang sangat membosankan mengingat aku adalah orang yang tidak begitu disiplin dan rajin berolahraga dan lebih parah lagi aku susah diatur. Pernah ada tawaran sebelumnya dari pihak sekolah untuk mendaftar di perguruan tinggi negeri, tetapi aku tidak menghiraukannya karena aku berpikir akan sulit mencari pekerjaan paruh hari. Ternyata tawaran itu adalah beasiswa dari pemerintah untuk masuk ke perguruan tinggi negeri pilihannya, untuk kesekian kalinya aku ditawarkan tetapi aku tidak ikut mendaftar dan pada akhirnya aku di panggil pihak sekolah untuk ditanyai alasan mengapa aku tidak mau ikut, dan ternyata perundingan itu berakhir memaksaku untuk ikut dan mendaftar, jelas ini bukan diskusi namanya, ini sepihak dan memojokkanku. Bingung dengan keputusan final ini akhirnya aku menghubungi orangtua untuk meminta izin apakah aku boleh mencoba untuk mendapatkan beasiswa perguruan tinggi negeri? Ternyata jawabannya terserah dan akhirnya aku mengatakan “iya” saja dan akupun segera ikut didaftarkan, tentu saja mengenai hal berkas ini itu sungguh sangat merepotkanku, semua itu kuserahkan oleh guru dan temanku yang memang peduli akan hal itu. Setelah melalui satu dua bulan libur karena sudah menyelesaikan studi di sekolah dan menunggu kepastian tujuan hidup mau kemana, ternyata datanglah kabar yang tak pernah aku pikirkan dan harapkan sebelumnya, ternyata aku lulus dan di terima di salah satu perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara, yaitu Universitas Sumatera Utara sesuai pilihan pertamaku pada waktu pendaftaran waktu itu, alasan aku mengambil kampus ini sebagai pilihan karena kampus ini salah satu kampus negeri terdekat dan terbesar yang masih disekitar daerah kota Medan yang tidak begitu jauh dari asal tempat tinggalku, dari pada aku pilih diluar kota atau luar pulau pastinya sangat jauh dan merepotkan apalagi aku bukanlah orang yang begitu antusias mengenai hal ini pada wakt itu, dan satu lagi alasan kenapa aku memilih kampus ini, karena aku tidak mau menjadi guru, inilah yang ada dibenakku selama ini, karena perguruan tinggi negeri selain USU di Sumatera ya UNIMED(Univesitas Negeri Medan) yang tujuan utamanya kampus itu adalah untuk mencetak mahasiswa menjadi calon guru. Sampai saai ini tulisan ini dibuat aku masih menjalankan studi sebagai mahasiswa di Universitas Sumatera Utara.
Satu hal pelajaran yang dapat ku ambil adalah, Allah lebih mengetahui apa yang kita butuhkan dan bukan apa yang kita inginkan, rencana-Nya begitu indah melampaui apa yang kita rencanakan. Meskipun sebagian besar kisah perjalanan pendidikanku jauh dari apa yang aku rencanakan tetapi ternyata setelah dijalani selalu saja ada hal yang membuka mata untuk bisa menuju kesuksesan hidup.